Breastpump: Pencarian Tak Berujung

Pompa ASI adalah salah satu barang wajib yang dipunya para ibu, terutama working mom. Betul, kan, Buibu?
Seperti Buibu lainnya, saya sudah mulai berburu perlengkapan melahirkan dan menyusui saat usia kehamilan masuk trimester ketiga. Meskipun ini bukan proses melahirkan pertama buat saya, tetapi untuk menyusui, saya belum pengalaman sama sekali. Jadilah saya punya banyak sekali barang dalam daftar belanjaan. Tapiii, ujung-ujungnya sih nggak dibeli karena banyakan galau mau beli yang mana, beneran perlu apa nggak.

Setelah sedikit browsing tentang perlunya pompa asi, saya pun memutuskan untuk membeli satu, tipe manual. Merk Little Giant. Saat itu, sebenarnya sudah ditawari untuk beli Phillips Avent Manual, tapi jadinya beli yang lebih murah. Maklum, o emak-emak pedit.

Aih, saya menyesal beli tanpa cek dulu review dari orang-orang. Manual tuh asli bikin pegal, terutama saat kita perlu genjot hasil perah, alias Power pumping. Tapi, karena tuasnya manual, kita juga bisa kontrol tarikannya. Secepat atau sekuat apa tarikan, tangan kita yang atur. Kalau di saya, hasilnya kurang maksimal. Selain udah pegal duluan sebelum PD kosong, corong pompa juga nggak menampung hasil perahan dengan baik, banyak bocornya.

Saat saya perlu meningkatkan simpanan ASIP, saya mulai melirik pompa elektrik. Lagi-lagi, saya browsing merek apa yang paling bagus, yang paling nyaman, yang paling deh, pokoknya. Kali ini, pencarian cukup panjang dan akhirnya pilihan jatuh pada Medela dan Spectra. Oh tidak, saya nggak langsung beli, kok. Sewa dulu. Kenyamanan pompa ASI sangat subjektif, menurut hasil pencarian di internet. Bersyukurlah ada jasa rental pompa ASI untuk coba tipe mana yang cocok untuk kita.

Medela, merek pompa yang sangat terkenal dan populer di antara kaum ibu menyusui, sayangnya out-of-stock terus (sekian unit yang dimiliki rental sedang disewa orang). Saya, bahkan sampai tulisan ini dimuat, belum berhasil menyewa unit Medela. Pilihan kedua jatuh pada Spectra, yang sayangnya juga saat itu sedang keluar semua. Saya ditawarkan merek lain, Cimiflo yang merupakan "adik" dari Spectra. Dengan harga sewa yang lebih murah, unit ini dibilang paling mirip Spectra. Bahkan, spare part-nya bisa saling menggantikan.


Hasilnya, kaget awalnya. Sesakit itu, ya, disedot mesin. Hehehe.
Namun, hasil perahan juga mengagumkan. Jauh lebih banyak dari pompa manual. Kusuka itu!
Sebulan saya pakai Cimiflo, termasuk saat saya dinas ke Korea. Simpel, bisa dibawa ke mana-mana (ukuran cukup kecil, seperti power bank), dan bisa diisi ulang. Cukupkah sebagai bahan pertimbangan membeli? Belum, saya masih ingin coba yang lain. Medela... belum tersedia.



Phillips Avent Electric jadi pompa ASI kedua yang saya sewa. Saya jatuh cinta pada corongnya. Empuk banget. Dari yang tadinya berasa banget pas dipompa, begitu kenal sama Avent, saya merasa dimanjakan. Berasa dipijat PD-nya. Nggak berasa disedot, tau-tau hasilnya udah sebotol. Plus, botolnya cukup pendek (tapi gemuk), rasanya cepat sekali penuh. Buat yang suka ada rasa tarikan pompa, mungkin Avent jadi kurang nampol. Sungguh, ku jatuh hati padanya. Tapi e tapi, mesinnya berisik, Buibu. Suara mesinnya nggak santai. Belum lagi, daya listrik hanya bisa lewat stop kontak. Alhasil, harus selalu cari colokan. Hmm.. tak bisa diajak jalan-jalan. Harganya juga cukup mahal, ya. Jadilah, saya mundur lagi.

Berhubung masih perlu pompa dan belum ketemu yang mau dibeli, saya sewa lagi unit berbeda. Kali ini, merek yang belum banyak diulas: Malish, dari negeri tetangga, Malaysia. Penampakannya lucu, so girly. 




Dari segi sedotan, Malish nggak senyaman Avent (belum ada yang senyaman Avent buat saya) dan nggak sekuat Cimiflo. Saya kurang nyaman pakai Malish. Corongnya terlalu panjang dan hasil perahan banyak rembes ke samping. Ada dudukan botol tetapi tidak bisa dipakai, lepas terus. Konektor pada selangnya juga sering copot. Beberapa kali copot saat saya sedang pompa di kantor sembari tangan main laptop. Hasil perahan otomatis kurang maksimal karena ketidaknyamanan itu.


Akhirnya, saya ganti lagi pompanya. Kali ini, Alhamdulillah, saya bisa sewa Spectra 9+. Benar, mirip dengan Cimiflo, dari segi spare part maupun model, kecuali kemampuan sedot. Lebih enak Spectra, meskipun sama-sama bisa diatur kecepatannya. Saya sewa Spectra sampai 3 bulan, sebelum akhirnya dikembalikan karena frekuensi memompa menurun sehingga tidak terlalu perlu pompa lagi. Baby MJ lebih sering DBF, terlebih sekarang sudah masuk 10 bulan. Sebentar lagi akan mulai dilatih untuk tidak minum susu di siang hari.

Dengan alasan itu, saya tidak lagi kepikiran untuk beli pompa ASI. Hehehe... 

Comments

Popular Posts